ALUR CERITA : – Sekelompok remaja Yahudi sedang bersiap-siap untuk berpesta di hari raya, tetapi sedang mengikuti Festival of Frights. Dengan bantuan seorang rabi yang bijak, mereka menyimpulkan bahwa para korban pembunuhan telah melanggar hukum Yahudi dan bahwa satu-satunya kesempatan mereka untuk bertahan hidup adalah memeluk keyakinan mereka.

ULASAN : – Kasihan Sid Haig dan Dick Miller. Keduanya keluar dengan parodi ini sebagai film terakhir mereka. Premisnya sepertinya akan penuh dengan sindiran yang menghujat dalam nada klasik konyol seperti Malam Hening Malam Mematikan dan Natal Hitam. Tapi keburukan ini mengerikan dan tidak menyenangkan. Plotnya sangat tipis. Si “penjahat” lumpuh dengan motivasi lelah. Setiap karakter tidak simpatik dengan dialog ngeri yang berkisar dari absurd hingga proselit. Entah berusaha terlalu keras untuk menjadi keterlaluan atau menganggap dirinya terlalu serius. Tapi itu tidak pernah bisa menyenangkan atau bahkan ironis. Saya berharap jauh lebih baik.