ALUR CERITA : – Melihat kehidupan modern di ibu kota Tiongkok yang berpusat pada ménage-a-quatre yang melibatkan seorang wanita muda, bosnya, suaminya, dan istri bosnya.

ULASAN : – Apa yang terjadi pada masyarakat tradisional kolektivis setelah mengalami trauma oleh dua eksperimen sosial ekstrem dalam kurun waktu setengah abad komunisme yang tidak manusiawi dan sama-sama mengasingkan materialisme yang merajalela ? Mungkin film terbaik yang keluar dari Cina daratan dalam satu dekade, Ping Guo karya Yu Li adalah komentar sosial yang pedas tentang keadaan Cina saat ini dan drama manusia yang mengharukan. Film, serta karakternya, terlihat seperti Beijing: Grey, tercemar, ramai, dan bingung. Aktingnya sangat bagus. Bingbing Fan, aktris muda yang memukau dengan mata pagi hari, luar biasa dalam peran utama sebagai Ping Guo yang terlalu manusiawi. Saat cerita terungkap dan kemanusiaan dari tiga pemeran utama lainnya mulai mengatasi keserakahan dan sikap apatis mereka, Ping menemukan kekuatan batinnya. Akhir ceritanya, yang seharusnya bisa ditebak, hadir sebagai kejutan yang mengharukan. Yang lain sudah cukup banyak mengomentari ceritanya. Yang terbaik adalah masuk ke film ini tanpa mengetahui terlalu banyak tentangnya. Jika Anda adalah pengunjung yang sering ke China atau pengamat pendakiannya yang mencengangkan, film ini akan berbicara lebih banyak kepada Anda. Namun, baik cerita maupun karakternya bersifat universal. Bahkan pengetahuan sepintas tentang masyarakat yang mempesona itu sudah cukup untuk menikmati mahakarya kecil ini, meskipun Anda mungkin melewatkan banyak ironi halusnya. Otoritas China melarang film tersebut ditayangkan di China. Mereka juga melarang produsennya bekerja di industri tersebut selama dua tahun. Keputusan yang hampir merupakan penghargaan tidak resmi ini tidak akan menghentikan mereka yang ingin menontonnya.